TUGAS
MAKALAH
PEMRODUKSIAN
DAN PEMASARAN PAKAIAN ANAK
BAHASA INDONESIA 2
ANGGOTA KELOMPOK :
DANI HAMDANI/16209229
NASRULLAHI QARIB AZIZ/16209314
SATRIO WIBOWO/10209358
MUHAMMAD SOFYAN/14209322
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2012
PENDAHULUAN
Dizaman sekarang
ini jenis dan model pakaian anak-anak sangat beragam dan memiliki daya tarik
yang kuat kepada anak-anak. Dari mulai warna, motif atau gambar yang ada di
baju juga sangat menentukan produk tersebut akan laku di pasar dan tepat pada
segmentasinya.
Sejak dahulu
perkembangan ilmu pengetahuan manusia terus berkembang pesat mulai dari zaman
manual yang tidak menggunakan mesin dalam melakukan pekerjaannya sampai dengan
sekarang yang melakukan semua pekerjaanya menggunakan mesin. Begitu juga dengan
pakaian atau baju yang selalu kita gunakan setiap hari selalu mengalami
perubahan mode dari waktu ke waktu, mulai dari bahan yang kasar sampai bahan
sehalus sutra sudah menjadi model pakaian.
Pakaian juga
menjadi lahan usaha yang menjanjikan bagi yang menekuninya, kebutuhan kita akan
pakaian menjadi suatu lahan usaha bagi pedagang pakaian, salah satu masalah
yang sering dihadapi oleh konsumen yaitu mencari pakaian anak. Pakaian atau baju
yang sering kita temui di lingkungan kita sebagian hanya menjual pakaian orang
dewasa. Oleh karena itu penulis akan mencoba menjelaskan secara singkat dalam
makalah ini peluang bisnis yang menjanjikan dalam usaha memroduksi dan
memasarkan pakaian anak.
Pembahasan dalam makalah ini akan disajikan secara
singkat yaitu hanya menerangkan tentang contoh model pakaian dan kisaran harga
dipasaran sebagai perbandingan.
PEMBAHASAN
Pemroduksian dan pemasaran pakaian anak saat ini sudah
berkembang di Indonesia, mulai dari home industry, pabrik, bahkan tidak sedikit
pengusaha di Indonesia yang mengimport langsung pakain anak untuk mendapatkan
harga yang murah.
Tidak bisa dipungkiri usaha dibidang penjualan pakaian
anak sangatlah menjanjikan ditambah lagi harga pakaian yang murah dan bersaing,
kebutuhan masyarakat akan pakain anak-anak juga semakin besar sehingga peluang
bisnis dalam pemroduksian dan pemasaran pakaian anak ini semakin besar.
Untuk memulai bisnis sebagai penjual pakaian anak ini
memerlukan modal yang lumayan mahal, yaitu dimulai dari harga Rp 35.000 dan
jika ingin membuka sebuah toko atau butik pakaian bahkan memerlukan biaya
hingga ratusan juta. Jika ingin memperoleh harga yang murah kebanyakan penjual
langsung membeli barang dari pabriknya sehingga harga yang didapat jauh lebih
murah yakni mencapai Rp 5.000 dengan kualitas yang bagus.
Segmentasi Pasar Berdasarkan Faktor Demografi
Berdasarkan umur dan jenis kelamin
1. laki-laki (2-3 thn)
Dilihat dari model bajunya dapat
dinilai bahwa anak usia 2-3 tahun itu lebih menyukai baju yang berwarna-warni
dan tidak polos saja. Karena pikiran mereka belom terkontaminasi oleh dunia
fation dan lain sebagainya.
2. laki-laki (4-5thn)
Anak usia
4-5 tahun biasanya mereka sudah cukup bersosialisasi. Ditambah dengan tayangan
televisi yang hampir tiap hari dilihatnya. Akhirnya mereka akan terbentuk
keinginan dan mimpi, kemudian mereka ingin seperti apa yang dilihat di
televisi, misalnya pemain bola dan sebagainya.
3. laki-laki (6-7thn)
Umur yang
sudah 6-7 tahun kebanyakan mereka sudah faham style atau fation, maka dalam
segmentasi pasarnya diproduksi baju yang lebih memiliki model trendy dan
cenderung gaul.
4. perempuan (2-3tahun)
Anak-anak
perempuan yang masih berumur 2-3 tahun, biasanya akan dibelikan baju oleh
orangtua mereka dengan baju yang lucu dan kelihatan warna-warni. Karen jika
anak perempuan itu akan terlihat lucu memakai baju yang cenderung warna-warni.
5. perempuan (4-5thn)
Umur 4-5 tahun barulah orang tua
mengajarkan norma-norma dan tat cara berpakaian yang sopan. Karena mendidik
anak itu akan lebih mudah jika dimulai dari sedini mungkin.
6.
perempuan (6-7 tahun)
Dalam masa pertumbuhannya anak
perempuan akan sangat dijaga oleh orang tuanya, dengan embelikan baju yang
tertutup akan mengajarkan kepadanya bahwa menutup aurat itu sangat wajib hukumnya.
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
segmentasi pasar berdasarka faktor demografi juga dapat memberika sasaran yang
tepat bagi para produsen untuk memasarkan produksinya. Melalui perkembangan dan
kemajuan teknologi juga dapat membentuk segmentasi pasar, melalui
tayangan-tayangan televisi dan media internet.
Contohnya adalah saat ditayangkannya film “Saun The
Sheep” maka diproduksilah kaos anak-anak yang bergambarkan tokoh-tokoh yang ada
di film tersebut. Ini menggambarkan terbentuknya segmentasi pasar berdasarkan
kegemarannya saat itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar