Etika Muka Serius Tanpa Ekspresi
Anda tidak akan pernah melihat muka-muka datar tanpa ekspresi, seperti yang
Anda lihat di kantor-kantor Jepang. Sesekali mungkin ada karyawan yang tertawa,
tetapi para pekerja pada umumnya akan menunjukkan ekspresi muka yang datar dan
serius, khususnya saat meeting. Mereka berbicara dengan nada yang rendah dan
teratur. Mereka bahkan kerap menutup mata ketika mendengar dan memperhatikan
pembicara—kebiasaan ini sering disalahartikan oleh orang asing yang tidak
mengerti, sebagai tanda kebosanan. Pelajaran yang bisa diambil: Orang Jepang
menganggap tempat kerja sebagai tempat yang harus dihormati. Mereka jarang
bercanda kecuali pada waktu luang atau istirahat. Jarang sekali ada kontak
fisik antarpekerja, apalagi menepuk punggung atau kepala. Bagaimana kita
mengadaptasinya: Bagi kita, suasana kerja yang terlalu kaku dan formal mungkin
terkesan menyiksa. Anda tidak perlu memperlakukan lingkungan kantor seperti
tempat yang sakral, tetapi juga jangan berlaku seenaknya seperti di rumah
sendiri. Sikap profesional tetap diperlukan untuk meningkatkan produktivitas.
Hormati pekerjaan dan hormati orang lain. Jaga volume suara dan tertawa, karena
Anda tidak bekerja sendirian di kantor.
Etika Mengalah pada yang Lebih Tua
Sudah merupakan kebiasaan dalam meeting di Jepang untuk selalu memberi
kesempatan pada orang yang lebih tua dan mempunyai jabatan tertinggi untuk
memberikan pendapat atau komentar terlebih dahulu. Orang yang lebih tua juga
selalu paling diperhatikan pendapat dan nasihatnya. Ketika membungkuk—tradisi
menyapa Jepang—kita harus selalu membungkuk lebih dalam kepada orang-orang yang
lebih senior. Pelajaran yang bisa diambil: Budaya bisnis Jepang menghargai
mereka yang lebih senior untuk kebijaksanaan dan pengalaman yang mereka bagikan
ke perusahaan. Di Jepang, umur adalah sama dengan pangkat. Jadi, semakin tua
seseorang, semakin dianggap penting pulalah dia. Bagaimana kita
mengadaptasinya: Kita bisa berusaha untuk sedikit mengalah kepada orang-orang
yang lebih senior atau mereka yang berpangkat lebih tinggi. Jika Anda tidak
setuju/berselisih pendapat dengan seorang manajer, keluarkan keluhan Anda
secara pribadi di ruangan tertutup. Jangan pernah mempertanyakan otoritas dan
kekuasaannya di depan orang lain. Ketahuilah bahwa mereka yang berada di atas
Anda itu adalah memang orang-orang yang layak dipromosikan karena keahlian dan
pengalaman mereka. Lain halnya jika mereka yang berada di atas Anda itu
mencapai jabatannya lewat KKN, nepotisme dan suap. Anda lebih baik keluar dari
perusahaan tersebut.
Etika Tanamkan Motivasi Melalui Slogan
Banyak perusahaan Jepang memulai hari mereka dengan meeting pagi, dimana para
pekerja berbaris dan menyanyikan slogan perusahaan sebagai salah satu cara
untuk menanamkan motivasi dan kesetiaan terhadap perusahaan. Hal ini juga
penting untuk menjaga agar semua karyawan tetap ingat akan maksud dan tujuan perusahaan.
Pelajaran yang bisa diambil: Sekilas, tradisi ini mungkin terlihat seperti
aktivitas untuk “cuci otak” atau indoktrinasi. Tetapi, hal ini merupakan cara
Jepang untuk menanamkan semangat kerja bagi seluruh karyawannya. Acara pagi ini
berfungsi untuk terus mengingatkan misi dan visi perusahaan yang perlahan bisa
menjadi kabur seiring dengan sibuknya hari-hari kerja. Bagaimana kita
mengadaptasinya: Ingatkan diri Anda setiap kali duduk di tempat kerja—apa yang
sebenarnya Anda kerjakan. Refresh kembali visi, misi dan tujuan jangka panjang
dalam benak Anda. Tetaplah sadar akan betapa pentingnya kerja sama tim dan
seluruh perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut. Buat daftar dari slogan Anda
sendiri supaya bisa dibaca dan diingat lagi jika Anda sedang hilang atau patah
semangat.
Etika Getol Kerja, Getol Hiburan Juga
Setelah melalui waktu kerja, para pekerja Jepang siap untuk bersantai—sangat
santai bahkan. Mengunjungi bar demi bar setelah jam kerja adalah hal yang
umum—bahkan sudah menjadi tradisi. Jika lingkungan kerja merupakan tempat yang
formal dan resmi, bar adalah tempat para pekerja Jepang berhura-hura. Salah
satu tempat favorit adalah karaoke bar, dimana semua orang diharapkan untuk
ikut bernyanyi—walaupun ada dari mereka yang tidak bisa menyanyi. Selain itu,
klub-klub malam juga menjadi tempat favorit, tidak hanya untuk menyeimbangkan
pekerjaan dengan hiburan, tetapi juga untuk saling berbagi informasi dan
memperkuat tali persaudaraan dalam suatu tim
Etika Hormati Kartu Nama Orang Lain
Sebuah meeting di Jepang selalu dimulai dengan ritual pertukaran kartu nama
yang dilakukan secara formal dan resmi. Ritual ini dinamakan Meishi Kokan.
Dalam proses pertukaran kartu nama, orang yang diberi kartu menerimanya dengan
kedua tangan, membaca kartu nama tersebut dengan teliti, membaca tulisan yang
ada hingga terdengar oleh semua orang, lalu meletakkannya dalam tempat kartu
nama, atau di atas meja di depannya (sehingga bisa langsung dibaca kembali
apabila diperlukan). Kartu nama tidak pernah ditaruh di dalam kantong, karena
dianggap tak sopan. Pelajaran yang bisa diambil : Pertukaran kartu nama adalah
cara untuk mengekspresikan rasa hormat dan menganggap penting orang lain dalam
suatu pertemuan. Ini menunjukkan Anda menghargai pertemuan tersebut, sama dengan
halnya Anda akan menghargai pertemuan - pertemuan selanjutnya. Bagaimana kita
mengadaptasinya: Mungkin akan terlihat konyol apabila Anda benar-benar
melakukan tradisi Meishi Kokan di tempat lain. Tetapi, jika Anda menerima kartu
nama dari orang lain, usahakanlah untuk membaca dan menyerap semua informasi
yang ada di dalamnya. Tidak ada ruginya berusaha untuk mengingat nama lengkap
orang tersebut. Sebaliknya, Anda akan terlihat kasar dan tidak sopan jika Anda
langsung menjejalkan kartu nama tersebut ke dalam kantong terdekat.
Analisis
Agar bisnis menjadi lebih maju dan juga lebih banyak dikenal oleh orang lain ada baik nya sebagai seorang pengusaha harus memiliki etika bisnis yang baik. Hal ini bertujuan untuk memajukan suatu bisnis. seperti halnya pengusaha jepang mereka menekankan etika bisnis untuk menjadikan bisnis mereka agar lebih maju.Dapat diambil kesimpulan bahwa etika sangat penting baik dalam bisnis maupun kehidupan sehari-hari.